Kisah ini dialami oleh salah seorang wanita berinisial AR. Selama tujuh tahun lamanya dia dalam pengaruh ilmu hitam di jember. Tercatat sembilan belas orang pintar yang pernah berjuang untuk mengeluarkan makhluk gaib yang bersemayam di dalam tubuhnya. Sebuah penderitaan yang berkepanjangan tersebut, akhirnya berakhir setelah dirinya berumah tangga.

Kisah ini, berawal saat aku menuju ke rumah nenek di mojorejo, kec. wates, kabupaten blitar, jawa timur. Peristiwa ini sudah terjadi sepuluh tahun yang lalu. Saat itu, aku masih menimba ilmu di pondok pesantren di bawah asuhan KH. Nur Kertonegoro. Sekitar dua minggu tingal mojorejo, aku selalu bersilaturrahmi kke teman-teman dan tetanggaku.

. Suatu ketika, aku bermain di salah seorang teman di desa kaliwungu, dan memang sudah lama kami tidak berjumpa, akhirnya kami berjumpa. Pada waktu itu temanku mengajak ke masjid untuk acara musyawarah ikatan remaja masjid, setelah pertemuan selesai. Anak-anak yang bergabung di IRMA. Jika ada anak perempuan yang baru menjadi anggota, maka tak jarang anak laki-laki berusaha merebut hatinya. Sepulang dari masjid, anak laki-laki banyak yang mencoba mencari perhatian gadis tersebut dengan mengantarku pulang ke rumah..
.
Namun, tak sedikitpun AR menggubris mereka. Di antara sekian banyak cowok yang mencoba mengambil hatinya, ada seorang pemuda yang sebut saja dengan inisial WN. Ternyata, diam-diam WN memendam rasa cinta kepada AR.  WN memang anak orang yang terpandang di desa tempat tinggal nenekku, Ayahnya seorang mantan pejabat di salah satu intansi pemerintah. Namun disayangkan, Ibu WN yang sudah bertitel haji diisyukan bersekutu dengan jin. Ibu WN yang akrab disapa Bu Haji ini kebetulan teman pengajian bibiku..

Setidaknya suda ada empat kali WN melayangkan surat cintanya kepada si AR. Aku pun waktu cerita tentang hal yang sangat pribadi. WN bercerita banyak tentang perasaanya kepada AR, dan penolakan AR terhadapnya, penolakan tersebut bukan karena tidak suka, namu karena AR masih merasa anak masih terbilang bau kencur. Ya, waktu itu AR baru 15 tahun..

Ternyata keganderungan WN terhadap AR diketahui oleh ibunya. Suatu hari, ibu WN mengirimkan makanan berupa gulai ikan kakap ke AR.. Mulanya, tak ada perasaan curiga sedikitpun dari AR sekeluarga. Dan tidak menaruh curiga ketika Ibu WN berulang kali mengirimkan hantaran makanan ke rumah AR.

Anehnya, setelah seminggu hantaran makanan keluarga WN yang terakhir, justru AR menjadi teringat dan selalu membayangkan pemuda yang semula di bencinya itu. Entah bagaimana awalnya, perasaannya selalu saja ingin bertemu dengannya..
.
Seminggu kemudian, WN menyatakan perasaannya lagi kepada AR melalui sepucuk surat. Kali ini, AR tak kuasa menolaknya. Sejak saat itu, WN sering menghubungiku. Bahkan hampir tiap malam dia menelponnya..
.
Untuk menerima telpon dari WN, AR harus sembunyi-sembunyi. Aku pun terpaksa tidur di kamar belakang agar dapat menerima setiap panggilan telpon darinya. Karena cintanya pada WN, belajarnya pun akhirnya mulai terganggu. Kedua orangtu AR tidak mengetahui apa yang sedang menimpanya. Saat kelulusan, prestasinya benar-benar jatuh. Biasanya rangking pertama, sekarang mendadak jatuh ke peringkat tiga..
.
Ibunya pun akhirnya menaruh curiga. Dia berusaha mencari tahu penyebabnya. Apalagi ibu AR sangat berharap jika dirinya bisa diterima di sekolah favorit di kota blitar,  AR pun menceritakan perasaan hatinya kepada ibunya. Mendengar pengakuannya, ibunya pun sangat terkejut, dan menentang keras..
.
Sejak saat itulah telepon genggam milik AR diambil. Dirinya merasa seperti dipingit, tidak boleh keluar rumah. Sementara itu, lambat laun WN dan ibunya tahu dengan sikap kedua orang tua AR..
.
. .Karena kenyataan ini, Ibunya WN nampaknya menaruh dendam kesumat.
Suatu hari, melalui perantara salah seorang temannya, WN menyampaikan pesan yang berisi memutuskan hubungan antara AR. Mendengar keputusannya yang tiba-tiba, AR pun terkejut bukan kepalang. Hatinya benar-benar merasa hancur. Aneh, memang! Padahal, hubungannya saat itu hanya seperti cinta monyet. Namun saat itu AR seperti tengah kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Dia selalu teringat WN. Parahya lagi, dia mulai terbiasa meninggalkan sholat. dan juga mulai kehilangan gairah hidup..
.
Semua keluarganya, termasuk Daning kaka AR, dan teman akrabku, merasa heran dengan keadaan AR yang jauh berubah. Karena merasa curiga, akhirnya kedua orang tuanya membawa ke orang pintar di kawasan wates. Menurut paranormal tersebut, AR terkena pelet. Setelah meminum air putih yang diberikannya, keadaannya berangsur-angsur membaik. AR pun dapat melupakan WN..
.
Tanpa disangka dan dinyana, pada saat perayaan ulang tahun AR yang ke-17 WN muncul sebagai tamu tak diundang. WN memberikan kue ulang tahun untuknya. Begitu juga dengan ibunya WN. Dia memberi hadiah berupa bahan kain dan satu gelang perak..
.
Karena takut terjadi sesuatu, semua pemberian itu tidak kusentuh sedikitpun. Kue pemberian WN di berikan kepada orang lain. Sedangkan bahan kain untuk membuat baju serta gelang tersebut, dibakar oleh orang tuanya..
.
Setahun kemudian, tepatnya saat AR duduk di kelas tiga SMU, AR pun dapat kenalan baru dan akrab juga, sebut saja Jono, seorang siswa yang merupakan personil band di sekolahnya. Perasaan cinta remaja pun tumbuh secara alamiah. Mungkin karena itu, AR pun semakin bersemangat dan termotivasi belajar. .rupanya hubungannya dengan Jono tercium oleh ibunya WN. Wanita yang akrab di sapa Bu Haji ini agaknya kembali membuat ulah dengan dibantu para dukunnya.

Efeknya, membuat AR sering jatuh pingsang di sekolah. Tak terhitung lagi betapa seringnya mengalami hal itu. Dirinya bahkan pernah dibawa pihak sekolah ke salah satu rumah sakit di kota blitar untuk diperiksa kondisi kesehatannya. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan AR tidak terkena penyakit apa-apa. Bersambung.

Share this:

Related Posts

Show Disqus Comment Hide Disqus Comment

Disqus Comments