Jenewa - Diselimuti Ilmu Hitam Part II - Kejadian aneh terus saja menimpa Ar. Saat dirinya menjadi panitia OSPEK di kampus, dirinya kembali kerasukan. Akhirnya dia dibawa pulang ke rumah oleh teman-teman kuliahnya. Di rumah, selama tiga hari berturut-turut AR terus kerasukan. Keluarganya kembali memanggil orang pintar yang berada di pedalaman yang pernah mengobatinya beberapa waktu lalu. Namun, kali ini tak berhasil membuatnya sembuh. Karena itulah dirinya kemudian diobati oleh Ustadz AP namun juga tak kunjung sembuh.
Makhluk yang telah mendarah daging tersebut yang pertama berupa siluman ular. Orang tuanya turut menyaksikan proses penarikan makhluk halus tersebut. Tiga hari kemudian, AR kembali diobati oleh Pak Sabirin. Malam terakhir, setelah mandi, orang tua AR diperintahkan untuk menjagaku agar aku tidak disetubuhi para mahluk halus.
Di malam terakhir ini, antara sadar dengan tidak, tiba-tiba pandangan AR gelap. Sepertinya ada yang mau menindihnya. AR pun mengucap. Astaghfirrullah! Dirinya juga melihat makhluk yang sangat menakutkan. Tubuhnya hitam berbulu, dan dia berusaha menindihku. AR pun menjerit. ?Jangan!?.
Teriakannya ini membuat cemas kedua oran tua AR. Mereka segera membacakan ayat Qursyi berulang-ulang untuk melindunginya. Hingga AR pun terjaga, dan tidak tidur hingga pagi. Esok paginya, keluarganya datang ke tempat Pak Sabirin. Untuk ritual pengusiran mahluk halus.
Sang Jin mencoba melawan Pak Sabirini.
Aku tidak mau pergi!. Karena aku telah diberi makan oleh majikanku,? tolak sang makhluk.
Siapa majikanmu??. tanya Pak Sabirin.
Aku sudah berjanji pada Bu Haji, kalau aku pergi dari tubuh anak ini, maka aku akan mati! Tetapi, sebaliknya, jika aku bertahan dalam tubuh anak ini, maka dia tidak akan bertahan hidup lama.
Tiba-tiba suara AR mendadak berubah menjadi seorang perempuan. Menurut cerita ibunya, itu suara kuntilanak yang memakai tubuh AR. Sebenarnya aku kasihan dengan anak ini. Hidupnya terombang-ambing bahkan terancam mati! Jodohnya tertutup! Inilah perjanjian kami dengan majikan kami Mendengar pengakuan dua makhluk tak kasat mata tersebut.
Pak Sabirin tertawa seolah mengejek mereka. Banyak bicara kau ini!?. Cepatlah kau pergi, atau aku keluarkan kau dengan paksa!. Si Jin itupun berontak dan mengultimatum.
Aku tidak akan keluar!. Aku selamanya akan ada dalam tubuh anak ini!. Mendengar ancaman tersebut, Pak Sabirin pun menyangkal, Makhluk bodoh! Sebentar lagi majikanmu akan jatuh miskin dan melarat akibat perbuatannya sendiri. Dan kau tidak akan diberi makan lagi olehnya. Dan santet yang ada di tubuh anak ini akan kukembalikan padanya.
Akhirnya, Pak Sabirin berhasil mengeluarkan dua makluk tersebut. Alhamdulillah, akhirnya AR pun kembali pulih. dan dapat mengikuti ritual mandi kembang selama tiga hari. Hari keempat, dia kembali datang ke tempat Pak Sabirin untuk mencabut pengaruh santet.
Bu Haji menggunakan media foto anak ini dan sebuah boneka kecil, Pak Sabirin jelaskan kepada keluarga AR.
Santet apa gerangan yang melanda puteri saya?? tanya ibuku.
Pak Sabirin menjelaskan dengan rinci,. Makhluk-makhluk ini memang sudah mendarah daging dalam tubuh anak ibu. Kalau pun nantinya sembuh, dia rentan kena santet, pelet dan sejenisnya. Kecuali pagar dirinya cukup, rajin sholat dan meminta perlindungan kepada Allah SWT.
Singkat cerita, seperti kata pepatah: ?Barang siapa yang menanam, maka dialah yang akan menuai hasilnya. Sekecil biji zarah pun perbuatan manusia, niscaya Allah SWT akan membalasnya. Itulah kenyataan yang terjadi kemudian.
Bu Haji, kini hidupnya melarat. Banyak sekali musibah yang menimpa keluarganya. Kabarnya, Bu Haji pun sering jatuh sakit. Itulah pembalasan dari Allah SWT terhadap manusia yang mendholimi sesamanya, bahkan melakukan perjanjian dan bersekutu kepada iblis. Semoga kita semua dapat bercermin dari kejadian ini. Dan kini, saat menuturkan kisah ini, Alhamdulillah, AR telah menjalani hidup berumah tangga. AR menikah di penghujung 2007 lalu. Dengan demikian, tepat tujuh tahun AR dalam nestapa akibat kekuatan ilmu pelet.
Suami AR adalah seorang ustad. Dia senantiasa membimbing untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT. Mereka pun tengah berbahagia menanti kelahiran sang buah hati. Dengan sholat dan banyak membaca Al-Qur'an, semua hambatan gaib yang menimpa dirinya, Alhamdulillah sudah dapat di dengan selamat.
Show Disqus Comment Hide Disqus Comment