Cerita yang menegangkan ini terjadi sekitar 6 bulan yang lalu. Ketika aku pergi ke kawasan Pantai Nanggelan, Bagiku perjalanan ke pantai nanggelan merupakan suatu tantangan dan kesenangan yang tak bisa dinilai dengan uang. kegiatan traveling ini adalah suatu kebahagiaan batin yang tiada tara, Memang jarang punya banyak waktu untuk melakukan kegiatan yang menjadi hobiku.
Karena kesibukan kerja, aku tak bisa melakukan hobiku yang satu ini. Karena perjalanan ke nanggelan dibumbui pula dengan satu kejadian yang berlangsung di luar nalar akal pikiran, dan hal ini menjadikan sebuah pengalaman yang takkan pernah bisa di lupakan seumur hidupku.

Peristiwa itu benar-benar menyeramkan dan penuh dengan misteri. Dengan mengalaminya sendiri, aku akhirnya menyadari bahwa selain alam manusia ternyata ada dunia lain, yang mungkin mempunyai peradaban dengan bentuk dan hukum tersendiri. Saat itu, aku dan teman-temanku telah sampai di sebuah titik ketinggian gunung yang hendak menuju pantai nanggelan, namun belum sampai pada puncaknya. Untuk sekedar hilangkan lelah, kamipun istirahat di bawah pohon bambu. Dan jam menunjukan pukul 16:30 wib.

Satu jam kemudian Rasa letih, lapar dan dahaga pun telah terobati. kami putuskan untuk bergegas melanjutkan perjalanan yang tinggal setengah saja untuk mencapai bibir pantai. Kami takut kemalaman sebelum sampai ke pantai nanggelan tersebut. Sebelum aku meninggalkan tempat istirahat, teman-temanku sudah bergegas terlebih dahulu. Jadi, hanya aku yang masih berada di peristihatan tersebut. Maklum, aku memang agak lamban memberesi perbekalan yang kubawa.

Setelah semua perbekalanku terbungkus dalam tas rangselku, tiba-tiba aku menemukan sebuah sesajen tergeletak di bawah sebongkah batu besar tak jauh dari tempat kami istirahat tadi. Tanpa perasaan curiga sedikitpun, aku mengambilnya. Bahkan aku juga membawa salah satu sesajen yang bisa di makan yaitu pisang yang sudah matang.

Setelah aku memakan satu pisang, keanehan terjadi. Pandangaku jadi kabur, dan detik berikutnya aku tak bisa melihat sama sekali. Dengan panik akupun berteriak memanggil teman-temanku. Untunglah, tak lama kemudian mereka bergegas datang.

- Ada apa, apa yang terjadi denganmu??? Tanya salah seorang temanku.
- Dengan gugup akupun menjawabnya, Entahlah!!! Tiba-tiba saja mataku tak bisa melihat apa-apa lagi.

Semua temanku pun mulai panik. Ini kurasakan dengan ketergesa-gesaan mereka yang menuntunku.
Apa yang terjadi kemudian?. Benarkah yang datang dan menuntunku adalah teman-temanku?
Tidak..! Ketika pandanganku telah normal, maka betapa kagetnya aku. Karena yang menuntunku ternyata bukanlah teman-temanku. Mereka adalah manusia bertampang seram, dengan wajah rusak dan hancur. Baju mereka memang sama dengan baju teman-temanku, akan tetapi tampang mereka, benar-benar asing dan begitu menyeramkan. Aku berusaha melepas dari cengkraman tangan mereka. Yaa, karena aku berusaha secepatnya untuk kabur.

Namun tangan mereka yang berbulu lebat dan kokoh, benar-benar membuatku tak berkutik. Bahkan yang terjadi, aku tak punya kekuatan lagi untuk melanjutkan melepaskan pegangan mereka.

+ Kumohon, jangan sakiti aku..!! Aku merengek seperti anak kecil.

Tapi mereka tak mau peduli. Dengan sangat kasar mereka memaksaku untuk mengikuti mereka berjalan. Sebelum mereka lebih jauh membawa aku pergi, sulit aku ceritakan bagaimana awalnya, yang pasti tiba-tiba saja nyaliku kembali muncul. Niatku untuk kabur dan melepaskan dari mereka seketika bangkit. Dengan sekuat tenaga kutendang salah satu dari mereka.

Usahaku itupun berhasil. Karena dengan sekuat tenaga aku tendang mereka, salah satu dari mereka jatuh terguling. Saat itulah akupun berhasil dan lari sekuat tenaga. Tanpa peduli halangan menghadang di hadapanku, aku terus berlari dan berlari. Setelah beberapa saat lamanya berlari, akupun memberanikan diri menoleh ke belakang. Namun yang terjadi?

Astaghfirulloh..!!! Mereka telah lenyap dari pandanganku. Dan mereka benar-benar tidak ada. Lalu aku berhenti dan beristirahat, namun tiba-tiba dadaku berdetak sangat kencang. Bagaimana tidak..!! Dalam waktu sekejap mata, makhluk menyeramkan tersebut telah berdiri di depanku dengan senyum menyeringai mirip srigala yang kelaparan. Akupun menggigil ketakutan. Melihatnya seakan sudah tak berdaya lagi, salah satu dari mereka berkata :

* Kamu telah memakan pisang kami, jadi kamu harus ikut kami sekarang, untuk mempertanggungjawabkan perbautanmu..!!
* Jadi pisang itu milik kalian??? Kalau begitu maafkan aku yaa!!! Ujarku dengan memberanikan diri.
* Enak saja minta maaf. Pisang itu adalah pisang persembahan untuk raja kami. Jadi kamu harus minta maaf pada raja kami..! Tegas yang seorang lagi.

Sepertinya, mereka tak memberikan kesempatan untuk aku membela diri. Buktinya, dalam sekejap mereka bertepuk tangan tiga kali. Dan sungguh ajaib, tiba-tiba di depan kami telah datang kereta kencana dengan enam kuda putih yang sangat gagah. Tanpa banyak bicara, mereka memaksaku untuk menaiki kereta tersebut. Sulit bagiku untuk menolak ajakan mereka, sebab mereka jelas bukanlah lawan yang sepadan denganku.

Segalanya terjadi begitu cepat. Dalam beberapa kedipan mata, kami sudah sampai di sebuah istana yang sangat mewah dengan beberapa pengawal yang juga bertampang menyeramkan. Tak lama kemudian, muncul seorang raja yang tampan dan permaisuri yang sangat cantik jelita. Raja dan permaisurinya terlihat begitu anggun dan berwibawa.

* Hai, Anak muda..! Kamu telah memasuki kerajaan kami, kamu telah berani memakan pisang persembahan buatku. Untuk itu kamu harus aku hukum..!! Kata sang raja.
* Tapi Aku tak sengaja memakannya. Saya kira itu milik teman-temanku, Ucapku dengan suara gemetar.
* Manusia memang pintar mencari alasan. Seret dia dan g4ntung di atas pohon cemara..!! Perintah sang raja dengan marah.

Empat orang prajurit langsung menyeretku ke suatu tempat mirip alun-alun. Sungguh menegangkan, tak lama kemudian, aku benar-benar digantung di atas pohon cemara. Kedua tanganku di ikat. Hujan membasahi sekujur tubuhku. Kadang panas matahari yang menyengat membakar tubuhku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi, aku benar-benar takluk dan tidak berkutik dengan ikatan yang kuat itu. yang bisa kulakukan hanyalah diam dan bingung. Sungguh tak pernah kubayangkan sebelumnya akan mengalami kejadian seperti ini.

Sama sekali tak pernah ada dalam pikiranku. Di alam nyata aku adalah seorang kuat dan tabah dalam menghadapi keadaan. Didepan teman-teman sesama pecinta alam dulu aku dikenal paling jago, aku juga paling pemberani. Tapi sekarang, aku benar-benar rapuh. Aku benar-benar lemah dan tak berdaya. Di tengah-tengah keputusasaanku, lambat laun terdengar suara-suara yang memanggil-manggil namaku. Anehnya, aku sama sekali tak melihat siapa gerangan orang yang memanggil-manggil namaku. Bahkan bayangan orangpun sama sekali tak terlihat olehku.

Lambat laun, suara-suara itu semakin lama semakin kencang terdengar, Dedi pulang. Dedi kami di sini mencarimu..!! baca ayat-ayat Al-Qur-an, baca ayat Qursyi dengan sepenuh hatimu teman..! Kata suara yang lain.

Akupun mulai yakin, suara-suara itu sebagian tak lain adalah suara teman-temanku. Dan benar, kata mereka bahwa aku harus membaca ayat-ayat Al-Qur-an jika aku tersesat ke dunia lain. Hal itulah yang kemudian aku lakukan.

Dengan hati yang khusyuk, aku mencoba berdoa kepada Alloh SWT. Dan aku membaca ayat suci Al-Qur'an sebuah amalan yang pernah di ajarkan oleh kakekku jika mengalami hal gaib. Berulang-ulang dan sebanyak-banyaknya aku baca.

Subhanalloh, Keajaiban tiba-tiba datang di depan mataku. Sesaat setelah aku membaca ayat suci Al-Qur'an pada hitungan yang ke 125, Seakan-akan petir datang menyambar dadaku. Seketika sekujur tubuhku panas, dan aku terus mencoba membaca amalan tersebut. Selanjutnya aku tidak ingat apa-apa lagi.

Setelah aku siuman, tahu-tahu aku sudah ada di atas tempat tidur. bapak dan ibu menangisiku dengan penuh haru. Namun, mereka bahagia melihat aku telah sadarkan diri.

Aku juga melihat teman-temanku yang ikut serta dalam acara ke pantai nanggelan. Sama seperti kedua orang tuaku, mereka juga ikut tersenyum lega melihat aku telah siuman. Kepada salah seorang sahabatku, aku bermaksud bertanya tentang apa yang telah terjadi terhadap diriku. Tapi sungguh aneh, aku sama sekali tidak bisa mengeluarkan suara. Suaraku yang tegas dan lantang, sama sekali tidak keluar. Ya, Alloh, aku sepertinya telah berubah jadi bisu.

Menurut cerita teman-teman, ketika itu aku ditemukan tergeletak di atas sebuah batu besar. Dan ini sungguh suatu keberuntungan yang sangat langka, sebab aku masih bisa selamat. Diperkirakan, jarak dari tempat kami istirahat sekitar satu kilo meter. Anehkan? Padahal, aku sepertinya hanya bergerak dari tempat itu beberapa meter saja.

Kemudian aku bertanya pada teman-teman, bagaimana mereka bisa menemukanku? Kata mereka, setelah ditunggu beberapa saat, aku datang menyusul. Tapi saat teman-temanku kembali ke tempat rehat, ternyata aku tidak ada di sana. Mereka semua jadi bingung dan ketakutan. Akhirnya, mereka menghubungi sesepuh desa di sekitar desa yang berdekatan. Mereka bertemu dengan Ustad. Setelah dilakukan penerawangan oleh Ustad, keberadaanku bisa terdeteksi. Akhirnya mereka bersama Ustadz melakukan ritual pemanggilan arwahku.

Setelah Ustad melempar sebuah bunga yang telah di rajah, beberapa menit kemudian tubuhku terbang ke atas dan dengan sangat tangkas Ustad menangkap tubuhku. Sekali lagi, ini suatu keanehan yang sulit dicerna akal sehat.

Jujur, awal mulanya aku ragu dengan semua cerita tersebut. Tapi setelah kurenungi peristiwa demi peristiwa yang kualami, hingga akhirnya aku tergeletak di atas tempat tidur, satu hal yang kuperoleh, adalah aku jadi semakin yakin dengan segala kebesaran Allah SWT.

Sungguh, kejadian ini telah memberiku suatu pelajaran yang sangat berharga. Setidaknya aku tambah meyakini, bahwa di manapun kita berada, kita jangan suka main serobot seenaknya, sebab sekali kita lancang berani mengambil yang bukan haknya, kita akan mendapatkan celaka.

Share this:

Related Posts

Show Disqus Comment Hide Disqus Comment

Disqus Comments